Home » » SERI BIOGRAFI TOKOH : PROF. Dr. JULIE SULIANTI SAROSO, MPH

SERI BIOGRAFI TOKOH : PROF. Dr. JULIE SULIANTI SAROSO, MPH

Rabu, 09 April 2014 | 21.07

Sebagai salah satu bentuk wujud apresiasi Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) terhadap profesi dan kiprah tenaga kesehatan yang berdedikasi maka di berikanlah beberapa penghargaan dalam beberapa katagori, yakni diantaranya “Sulianti Award” untuk bidang pengabdian keprofesian kesehatan masyarakat, “Mochtar Award” untuk bidang pendidikan dan penelitian kesehatan masyarakat dan “Does Sampoerno Award” untuk bidang manajemen pendidikan kesehatan masyarakat dimana secara rutin agenda pemberian penghargaan diberikan setiap tahunnya.

Tapi apakah para generasi muda khususnya yang berkecimpung dalam bidang kesehatan masyarakat sudah mengenal tentang sejarah tentang beliau-beliau yang namanya diabadikan sebagai nama penghargaan bergengsi insan kesehatan masyarakat.

Dalam tulisan kali ini admin coba memaparkan sedikit tentang artikel mengenai tokoh-tokoh kesmas tersebut dalam tulisan berseri

Prof. Dr. Julie Sulianti Saroso, MPH 

Lahir di Karangasem Bali , 10 mei 1917  (meninggal 29 April1991 pada umur 73 tahun) adalah seorang tokoh kesehatan Indonesia

Pendidikan
Ia lulus sekolah kedokterannya tahun 1942 dari GHS (sekolah tinggi kedokteran) di Batavia (Jakarta). Kemudian ia meneruskan pendidikannya di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaya selama 2 tahun (1950 sampai 1951) dan mendapatkan Certificate of Public Health Administrasion dari Universitas London. Pada tahun 1962 ia memperoleh gelar MPH (Master of Public Health) dan TM (Tropical Medicine), kemudian memperoleh gelar Doctor of Public Health (Epidemiologi) tahun 1965 setelah mempertahankan disertasi yang berjudul The Natural History of Enteropathogenic Escherechia Coli Infections di Tulane Medical School, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat.

Pekerjaan
Setelah tamat dari sekolah kedokteran tahun 1942, ia bekerja di bagian Penyakit Dalam CBZ, Jakarta. Setelah kemerdekaan RI, ia melanjutkan kariernya di RS Bethesda Yogyakarta bagian penyakit anak. Tahun 1951 ia memulai kariernya di Kementerian Kesehatan. Di situ ia menjabat berbagai posisi yaitu Kepala bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak, Kepala Hubungan Luar Negeri, Wakil Kepala Bagian Pendidikan, Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehatan Rakyat, dan Kepala Planning Board.

Tahun 1967 ia diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) dan merangkap Ketua Research Kesehatan Nasional (LRKN) Departemen Kesehatan. Pada tahun 1969, ia dikukuhkan sebagai Profesor pada Universitas Airlangga Surabaya dengan mengucapkan pidato pengukuhan "Pendekatan Epidemiologis dalam Menanggulangi Penyakit".

Pada tahun 1975 ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirjen P4M dan diangkat menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan sampai dengan tahun 1978. Pada tahun 1978 ia diangkat menjadi anggota tim perumus dan evaluasi Program Utama Nasional Bidang Ristek yang diperbantukan pada Menteri Negara Ristek. Dan pada tanggal 1 Januari1979 ia diangkat menjadi staf ahli Menteri Kesehatan. Pada tahun 1979 ia ditunjuk sebagai anggota Board of Trustess of the International Center of Diarhoeal Disease Research Bangladesh dan menjabat Chairman of the Board selama setahun dari 1979 sampai 1980. Pada tahun 1981 menjadi penasehat Proyek Perintis Bina Keluarga dan Balita di bawah Menteri Muda Urusan Peranan Wanita. Pada tahun 1982 diangkat menjadi Dosen pada Lembaga Kedokteran Gigi Dinas Kesehatan Angkatan Laut.

Beliau juga pernah menjabat Ketua Gugus Tugas Penyusunan Rencana Lima tahun PELITA II sektor Kesehatan, pernah mewakili Pemerintah RI dalam sidang-sidang Internasional di Bidang Kesehatan, menjadi anggota WHO Expert Committee of Maternity and Child Health, anggota Komisi PBB Community Development di Negara-negara Afrika, anggota Honorary Society on Public Health Delta Omega, anggota WHO Expert Committee of Internasional Surveilance of Communicable Diseases, anggota Komisi Nasional Kedudukan Wanita Indonesia, President of the World Health Assembly dan anggota Badan Eksekutif WHO.

Riwayat perjuangan Selama masa perjuangan kemerdekaan (1946-1949), beliau bekerja mengusahakan obat-obatan dan makanan di kantong-kantong gerilya daerah Tambun Gresik, Demak dan Yogyakarta, sehingga sempat ditawan tentara Belanda selama dua bulan di IVG Yogyakarta. Dr. Julie Sulianti Saroso juga aktif di Organisasi Pemuda putri Indonesia (PPI). Ia juga anggota Dewan Pimpinan KOWANI dan badan Kongres Pemuda Republik Indonesia. Kemudian bersama teman-temannya, ia juga membentuk Laskar Wanita yang diberi nama WAPP (Wanita Pembantu Perjuangan). Pada tahun 1947 mewakili Indonesia di Kongres Wanita di India.

Tanda-tanda penghargaan Untuk jasa-jasanya, Dr. Julie Sulianti Saroso mendapatkan berbagai penghargaan antara lain:
  1. Piagam Pengabdian dan Jasa dalam meningkatkan Usaha Kesehatan (hygiene dan sanitasi) dari Menteri Kesehatan.
  2. Piagam dari Pemerintah India atas jasanya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
  3. Piagam Pegawai Teladan dari Menteri Kesehatan.
  4. Bintang Mahaputra Pratama dari Presiden RI tahun 1975.
  5. Bintang Penghargaan dari WHO South-east Asia Regional Committee
  6. Piagam Penghargaan dari WHO Jenewa atas partisipasinya dalam membasmi penyakit cacar di dunia.
  7. Piagam dari IDI atas semangat pengabdiannya yang luar biasa kepada dunia kedokteran dan kesehatan Indonesia.
  8. Piagam Penghargaan dari Queensland Institute of Medical Research, BrisbaneAustralia.
Julie Sulianti Saroso juga adalah salah satu dari dua orang wanita yang pernah menjabat Presiden Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) selain Rajkumari Amrit Kaur dari India. Julie menjabat pada tahun 1973 sedangkan Rajkumari menjabat tahun 1950. Keduanya berasal dari benua Asia.

Untuk menghormati jasa-jasanya, sebuah rumah sakit di Jakarta diberi nama sesuai namanya yaitu Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso. 
sumber artikel : http://id.wikipedia.org/wiki/Julie_Sulianti_Saroso
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, opini, pendapat atau masukan anda dengan bahasa yang santun,

 
Support : Copyright © 2013. KESEHATAN MASYARAKAT UNLAM - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger