Home » » MEMPRIHATINKAN, TINGGINYA ANGKA PEROKOK DOMESTIK DI KALIMANTAN SELATAN

MEMPRIHATINKAN, TINGGINYA ANGKA PEROKOK DOMESTIK DI KALIMANTAN SELATAN

Selasa, 11 Maret 2014 | 21.10

Banjarmasin – Jumlah perokok di Kalsel tercatat cukup tinggi. Dikhawatirkan semakin banyak perokok pasif. Terutama para keluarga seperti anak kecil dan isteri yang hanya bisa mengisap asap rokok. Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Ahmad Rudiansjah mengungkapkan, ada data yang cukup memprihatinkan di Kalsel. Data dimaksud ternyata adalah tingginya angka perokok yang melakukan kebiasaan buruknya di rumah. Tercatat ada 84,7 persen perokok melakukan kebiasaan buruknya tersebut di dalam rumah (perokok domestik). Sudah menjadi rahasia umum bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan, namun yang lebih berbahaya sebenarnya adalah perokok pasif. Mereka yang disebut perokok pasif adalah orang yang menghirup asap dari perokok. “Itu yang mencemaskan kita akan membawa pengaruh kepada keluarga anak dan istri menjadi perokok pasif,” ujarnya.
 
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menyebutkan, Kalsel termasuk daerah dengan angka perokok cukup tinggi. Angkanya cukup fantastis, 30,5 persen penduduk Kalsel ternyata perokok aktif. “Seperti data nasional, di Kalsel mayoritas perokok juga masih berusia muda. Ini jelas mengancam kelangsungan generasi Kalsel yang sehat,” ungkap
 
Pemprov Kalsel sendiri melalui Dinas Kesehatan berupaya untuk mengurangi risiko dari bahaya rokok ini. Salah satunya dengan pelaksanaan Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesehatan. Pada pasal 29 disebutkan tentang aturan kawasan tanpa rokok. Jika ada masyarakat yang melanggar dengan berani tetap merokok di kawasan tanpa rokok maka akan dikenakan sanksi kurungan 3 bulan dan denda Rp500 ribu.
 
“Bukan masalah denda dan kurungan yang kita tekankan tapi pada pembelajaran terhadap masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Kita sedang berupaya sosialisasi aturan ini supaya ada perubahan gaya hidup masyarakat kita,” imbuhnya.
 
Ia juga mengimbau masyarakat dengan memulai pola hidup sehat tanpa rokok. “Kita ingin ada perubahan gaya hidup generasi muda. Jangan jadi korban industri rokok, mereka yang dapat untung kita yang dapat penyakitnya,” tandasnya.
 
sumber berita : Radar Banjarmasin
sumber gambar : Antara News
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, opini, pendapat atau masukan anda dengan bahasa yang santun,

 
Support : Copyright © 2013. KESEHATAN MASYARAKAT UNLAM - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger